----------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------

Rabu, 01 Juni 2016

Skybender, Proyek Penyebaran Internet 5G dari Google dengan Menggunakan Drone

Pasti kita pernah mendengar salah satu proyek Google Loon. Proyek besar dari Google tersebut rencananya bakal memberikan jaringan internet, dengan berbekal balon udara. Bahkan Presiden Joko Widodo pernah mengatakan ingin menggunakan balon udara dari Google, untuk memberikan akses internet di daerah terpencil di Indonesia.
Nah kali ini Google juga sedang mempersiapkan proyek baru, yang mana tujuannya masih sama, yaitu memberikan akses internet ke daerah terpencil. Seperti yang dikutip dari Ubergizmo, Minggu (31/1/2016), dikatakan bahwa proyek Google ini beri nama Skybender.
skybender
Tidak seperti proyek Loon, proyek Skybender ini bakal mentransmisikan jaringan internet yang sangat cepat,5G, yang disinyalir 50 kali lebih cepat dari jaringan 4G LTE. Bahkan dari hasil pengujian sementara, jaringan internet 5G ini mampu menembus angka kecepatan hingga 3,6Gbps. Nah yang menarik dari proyek Skybinder ini adalah Google tidak lagi menggunakan balon udara, namun menggunakan drone yang akan memancarkan jaringan internet.
Tidak hanya itu, kabarnya Google telah menyewa 15.000 kaki persegi untuk melakukan pengujian proyek Skybinder, di pelabuhan pesawat luar angkasa Amerika, di New Mexico. Untuk tahap ini, Google akan menguji prototipe dari pemancar yang berasal dari drone, dengan menggunakan gelombang pemancar milimeter.
5g
Bahkan Jacques Rudell selaku profesor Teknik Elektro di Universitas Washington mengatakan bahwa, penggunaan gelombang pemancar milimiter yang digunakan oleh proyek Google Skybender ini sangat tepat, apalagi gelombang frekuensi yang digunakan oleh perangkat smartphone saat ini sudah sangat padat. Namun dia menambahkan juga, bahwa jangkauan dari gelombang frekuensi ini lebih pendek dibandingkan dengan gelombang pemancar pada smartphone.
Tapi pemberitaan ini belum mendapatkan klarifikasi langsung dari pihak Google, sehingga masih banyak rumor yang mengatakan apakah Google akan berencana menggunakan drone sebagai pemancar internet. Kita tunggu saja kabar selanjutnya dari Google.

Volvo XC90, Mobil dengan Fitur Auto Pilot Yang Siap Melenggang Pada Tahun 2017

Semakin majunya teknologi, membuat semua aktifitas menjadi lebih mudah. Salah satunya adalah teknologi yang disematkan pada kendaraan roda 4. Setelah diperkenalkannya mobil listrik yang lebih efisien masalah bahan bakar, kini terdapat inovasi lagi yang membuat pengendara kendaraan roda 4 lebih mudah dalam berkendara.
Inovasi tersebut adalah fitur auto pilot, yang sering ditemukan pada pesawat terbang. Fitur auto pilot ini dapat menjadikan kendaraan dapat berjalan sendiri, bahkan berjalan secara otomatis ke tujuan yang telah ditetapkan.
volvo-xc90
Dilansir dari Mashable, Rabu (7/10/2015), kabarnya salah satu produsen mobil terkenal, Volvo, akan melakukan uji coba mobil buatan mereka, yang ditanami fitur auto pilot tersebut pada tahun 2017 mendatang. Volvo sendiri akan menjadikan negara asal mereka, Swedia, sebagai tempat uji coba mobil mereka. Mobil yang akan diturunkan di jalan sekitar Gothenburg, Swedia ini berjumlah 100 mobil yang siap melenggang.
Proyek yang dinamai Drive Me akan menggunakan mobil Volvo XC90 berbekal fitur auto pilot yang membuat mobil ini dapat berjalan sendiri saat bereada di jalan raya. Untuk penggunaannya cukup mudah, bila ingin mengaktifkan fitur auto pilot ini, tekan dan tahan pedal yang terletak dibelakang setir. Jika dalam posisi siaga, pedal ini akan berkedip dengan warna hijau, sedangkan jika fitur auto pilot aktif, maka pedal ini akan menyala dengan lampu indikator bewarna hijau juga.
volvo-ap-0
Pada bagian panel dibelakang setir, terdapat layar yang menampilkan peta serta informasi lamanya waktu yang dapat digunakan untuk menggunakan fitur auto pilot tersebut. Fitur auto pilot ini aktif jika mobil ini berada di jalan raya yang sudah terprogram untuk dapat mencicipi fitur auto pilot ini. Jika ingin kembali mengendalikan mobil seperti pada umumnya, cukup pegang setir tanpa harus menekan pedal berindikator lampu hijau tadi, yang terletak di bagian belakang setir.
Mobil dengan fitur auto pilot ini dibekali dengan sensor, yang dapat mendeteksi keadaan disekitar mobil dengan jangkauan 360 derajat. Hal ini bertujuam untuk memberitahukan kepada pengemudi, apa yang sedang terjadi di depan, di samping, atau di belakang mobil. Selain itu sensor ini berguna juga saat ingin mendahului kendaraan lain yang lebih pelan.

Drone Berbahan Bakar Sel Surya Berhasil Arungi Samudera Pasifik

Sebuah pencapaian besar kini telah disematkan oleh sebuah drone yang bernama Solar Impulse 2. Drone berbahan bakar sel surya ini telah berhasil mengarungi Samudera Pasifik, terbang dari Hawaii dan selanjutnya mendarat Mountain View, San Francisco, California, Amerika Serikat.
solar impulse 2
Jarak antara Hawaii menuju Mountain View itu sejauh 4.372 kilometer yang ditempuh selama 62 jam nonstop. Penerbangan tanpa henti ini bisa dilakukan karena drone ini merupakan drone berbahan bakar sel surya. Jadi drone ini pun sepenuhnya mengandalkan cahaya matahari untuk menyuplai sumber tenaganya.
Dalam penerbangannya, drone ini dikendalikan oleh pilot bernama Bertrand Piccard. Dan terkait pencapaian ini, Piccard pun harus berjuang mengendalikan drone Solar Impulse 2 selama tiga hari dengan durasi istirahat tidak lebih dari 20 menit.
Drone ini pun dijadwalkan melakukan penerbangan berkeliling dunia, dimulai Abu Dhabi pada bulan Maret di tahun 2015 lalu. Setelah sampai di Mountain View, drone ini dijadwalkan akan melanjutkan perjalanan berkeliling dunia lagi ke New York pada bulan Juni mendatang. Tantangan berikutnya pun harus dihadapi, yakni melintasi Samudera Atlantik yang berjarak 5738 kilometer menuju ke Eropa. Dan pemberhentian terakhir drone ini adalah di Abu Dhabi.
Dikutip dari Wikipedia, Solar Impulse 2 ini merupakan drone yang berukuran besar. Dengan panjang mencapai 22,4 meter dan tinggi 6,37 meter. Drone yang mempunyai ruang untuk satu orang pilot ini berbobot 2300 kg dan mempunyai sayap selebar 71,9 meter. Selain itu, drone ini mempunyai kecepatan maksimal mencapai 140 kilometer per jam.

PC Mungil Pesaing Intel NUC ini Diluncurkan dengan Kehadiran Prosesor Intel Skylake

Kemampuan sebuah komputer saat ini tidak bisa dinilai dari ukuran besar kecilnya. Bahkan tak menutup kemungkinan sebuah PC mini pun kini bisa menghadirkan kemampuan yang tak kalah jika dibandingkan dengan PC desktop biasa. Salah satunya adalah PC mini yang diluncurkan oleh Giada bernama Giada i80.
PC mini Giada i80 kredit: Giada
PC mini Giada i80 kredit: Giada
PC mungil yang satu ini merupakan produk pesaing dari Intel NUC. Hadir dengan ukuran yang mungil berdimensi 16.6 x 111 x 47.5 mm, Giada i80 ini menawarkan kemampuan yang canggih. Pihak Giada pun menyediakan PC mini ini dengan opsi prosesor Intel Core i3-6100U dan Core i5-6200U.
Kehadiran prosesor Intel Skylake pada komputer desktop mini ini pun menawarkan performa yang tidak kalah jika dibandingkan dengan sebuah laptop. Terlebih kedua opsi prosesor yang disediakan oleh Giada ini merupakan prosesor low power, yang masing-masing mempunayi TDP 15W dan 25W.
PC mini Giada i80 kredit: Giada
PC mini Giada i80 kredit: Giada
Kedua model PC mini Giada tersebut sama-sama dilengkapi dengan Intel HD Graphics, dukungan RAM DDR3L-1600 berkapasitas hingga 16GB serta mendukung sarana penyimpanan berbasis mini PCIe/mSATA 2.5 inci. Tak ketinggalan, Giada i80 ini juga diluncurkan lengkap dengan berbagai jenis konektivitas. Mulai dari HDMI dan mini DisplayPort yang sama-sama mendukung layar 4K, Gigabit Ethernet, empat port USB 3.0 serta slot mini PCIe untuk wireless card.

Vorke V1

Komputer mini memang nampaknya tengah digandrungi oleh beberapa kalangan. Buktinya banyak merek yang bermunculan di pasaran dengan menawarkan berbagai spesifikasi dan fitur yang berbeda-beda. Mungkin kita pernah mendengar komputer mini yang memiliki ukuran seperti flash disk, atau seukuran kartu kredit. Tapi kali ini ada salah satu produk komputer mini yang bisa dikatakan bentuknya sedikit lebih besar dari keduanya.
vorke-v1-0
Adalah Vorke V1, yang mana ini adalah sebuah komputer mini dengan spesifikasi yang bisa dikatakan mumpuni. Seperti yang dilansir dari Liliputing, Minggu (29/5/2016), disebutkan bahwa komputer mini ini dibekali dengan prosesor dari Intel Braswell, Celeron J3160. Tidak hanya itu saja, Vorke V1 ini juga dibekali dengan RAM yang bisa dikatakan sangat menunjang, yakni sebesar 4GB.
vorke-v1-2
Menariknya adalah, Vorke V1 yang memiliki dimensi panjang 6 inci, lebar 6 inci dan ketebalan 1,5 inci ini terdapat satu tempat untuk SSD. Sehingga nantinya para pengguna dapat merasakan penggunaan storageyang kencang. Berbekal pengolah grafis dari Intel HD Graphics 400, disinyalir lebih baik dari komputer mini manapun.
vorke-v1-1
Untuk lainnya, pada bagian depan sudah terdapat dua buah port USB 2.0 dan slot untuk membaca kartu memori micro SD. Lalu pada bagian belakang kita akan menjumpai sebuah port HDMI, port VGA, port Ethernet, sebuah port USB 2.0 dan USB 3.0. Konektivitasnya juga tidak perlu diragukan lagi karena sudah terdapat Bluetooth 4.0 dan WiFi 802.11ac. Tidak ketinggalan juga komputer mini ini dapat menggunakan sistem operasi Windows 10 dan Linux seperti Ubuntu 15.10